Sekarang ini kita sering diberi pertanyaan mengenai apa yang
akan kita gunakan saat di supermarket. Apakah itu plastik atau paper bag?
Kebanyakan dari kita akan menjawab “Paper Bag” .
Alasannya?
Biodegradable, reuseable, recyclable.
Seringkali plastik membawa kita pada bayangan bahwa plastik
membahayakan kehidupan kita karena kita tau bahwa plastik tidak mudah terurai.
Tetapi ada yang tidak terpikirkan dari penggunaan paper bag
yaitu hutan. Kita tahu bahwa kertas berasal dari pohon, dan apakah yang terjadi
jika semua orang memilih paper bag? Dengan digunakannya kertas maka akan
membutuhkan jutaan pohon dan hal itu memiliki dampak besar bagi kehidupan kita
sendiri.
Banyak sekali yang mempertanyakan bagaimana mendapatkan
material yang ramah lingkungan. Jawabannya bukan pada material apa yang akan
digunakan, karena pada dasarnya semua berasal dari alam. Jawaban yang lebih
tepat adalah bagaimana cara menyikapi material yang ada agar bisa selaras dan
baik untuk alam, karena cara kita menggunakannya-lah yang membawa dampak ke
lingkungan.
Jadi kita harus melihat dan meninjau ulang kepada rangka
intuisi saat kita membuat keputusan. Karena kita dalam suatu sistem yang rumit
dimana terdapat 3 lapisan yaitu :
- Manusia – Pada lapisan paling dalam terdapat manusia yang berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain.
- Industri – Pada lapisan kedua terdapat sistem industri yang didalamnya terdapat perekonomian.
- Ekosistem – Lapisan terluar adalah ekosistem. Ekosistem menjadi sangat penting mengingat sistem industri dan manusia berada di dalamnya sehingga dampak kecil dalam sistem terdalam akan berpengaruh terhadap sistem paling luar.
Ketiga lapisan tersebut harus kita jaga dengan selalu
mempertimbangkan dampak-dampak yang mungkin akan terjadi ketika dalam sistem paling
dalam melakukan sesuatu.
Pembahasan selanjutnya dimulai dengan Biodegradablility.
Merupakan keadaan dimana sesuatu yang natural seperti sisa potongan roti, sisa
makanan apapun, atau bahkan lembaran kertas berakhir di lingkungan yang
natural, terurai secara natural. Pada kondisi yang baik, sampah organik teroksidadi
dan terurai secara baik menjadi karbondioksida. Tetapi pada kenyataannya sampah
organik kita lebih banyak berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). TPA tidak
baik untuk penguraian sampah organik karena kondisi di TPA yang anaerob dan
panas. Kondisi tersebut menyebabkan penguraian menghasilkan gas metana yang 25
kali lipat lebih menyebabkan efek rumah kaca daripada karbondioksida. Berhubungan
dengan hal ini, di Amerika para desainer produk semakin lama semakin
membesarkan lemari pendingin dengan tujuan memenuhi hasrat konsumen akan lemari
pendingin yang lebih baik. Berkat gaya hidup orang Barat inilah, 1,3 milyar ton
makanan tebuang sia sia hanya di Amerika Serikat. Bagaimana dengan seluruh dunia?
Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa sesuatu yang
kelihatannya natural tidak selalu baik apabila kita sendiri tidak mengetahui
bagaimana cara memanfaatkannya. Sebenarnya semua material yang berasal dari
alam dapat kembali ke alam dengan baik tanpa dampak buruk asalkan kita
mengetahui bagaimana cara memakai, mengaplikasikan, menjaga, dan menerapkannya.
Jadi mari kita menjadi pengguna yang cerdas, elegan, dan cermat serta ahli
dalam menemukan solusi untuk masalah seluruh sistem yang ada. Kita bisa memulai
dengan menjadi inovator dari masalah yang ada. ITU!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar