Sering disebutkan bahwa penyebab dan awal mula dari seluruh
isu lingkungan adalah karena populasi manusia yang tidak dapat dikontrol. Untuk
memastikan hal tersebut, perlu dikajiulang mengenai asumsi-asumsi tentang
pertumbuhan populasi. Cara yang umum untuk mengdeskripsikan ide mengenai isu
tersebut adalah persamaan IPAT.
I = P x A x T
I untuk impact, P
untuk population, A untuk affluence dan T untuk technology. Pada studi kali ini impact
diartikan sebagai sustainability impact yang sama dengan populasi dikalikan
dengan konsumsi setiap orang dan impact dari setiap unit yang dikonsumsi. Jadi dalam
persamaan matematika impact akan sama dengan impact.
Sustainability Impact
= Population X (Consumption/Population) X (Impact/Population)
Dari persamaan diatas dapat diartikan juga bahwa apabila
konsumsi meningkat duakali lipat maka impact yang terjadi akan dikalikan dua
pula.
Pada awalnya persamaan IPAT terlihat tidak menunjukan adanya
keterkaitan antarai satu dengan lainnya, tetapi pada kenyataanya tidak
demikian. Sebagi contoh adalah rata-rata dampak kerusakan lingkungan yang
ditimbulkan di Manhattan lebih rendah dari rata-rata dampak kerusakan di New
York. Hal tersebut dikarenakan penggunaan teknologi dan tingkat konsumsi daerah
Manhattan lebih rendah dibandingkan daerah lain di Amerika Serikat. Keadaan nyata
tersebut akan lebh tepat digambarkan dengan persamaan :
I = P(A,T) X A(P,T) X
T(P,A)
Terdapat alasan mengapa IPAT tidak dapat dijadikan suatu
alat untuk memprediksi dampak di masa datang yaitu :
- Karena persamaan tersebut saling berkaitan dan tidak berdiri sendiri. Apabila populasi dinaikkan maka kita juga harus menyediakan teknologi yang sesuai dan mencukupi dan itu membutuhkan konsumsi yang banyak pula. Konsumsi yang banyak akan menimbulkan dampak yang juga tinggi.
- Seringkali populasi manusia yang tinggi diartikan sebagi tingkat keberhasilan dalam mencapai affluence. Padahal dalam kenyataanya kita harus memaksimalkan kehidupan setiap individu untuk memenuhi kebutuhan masing masing dengan memperhatikan kesejahteraan, kesehatan, hak asasi dan bahkan kebahagiaan negara itu sendiri. Dalam menghadapi tingginya populasi, setiap negara harus menyadari bahwa dampak lingkungan yang ditimbulkan akan semakin tinggi.
IPAT tidak dapat dijadikan tolak ukur karena semakin tinggi
populasi, semakin banyak tingkat kepuasan yang harus dicapai, dan semakin
banyak pula teknologi yang harus tersedia untuk mewujudkan hal tersebut
sehingga pada akhirnya dampak terhadap lingkungan akan semakin besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar