By Barbara Kahn
(Professor of marketing at the Wharton School)
Brand merupakan
hal yang sangat penting karena inti dari marketing adalah membangun brand yang
kuat. Sebelum itu, kita harus benar-benar mengetahui apakah itu marketing. Marketing
merupakan sebuah studi mengenai pasar. Apakah pasar itu? pasar adalah ketika
terjadi transaksi antara penjual dan pembeli tetapi tidak semua mengenai uang,
terkadang juga transaksi non profit. Yang dibutuhkan dalam meciptakan “market”
atau “marketing” itu sendiri adalah dengan adanya transaksi.
Marketing memiliki
definisi sendiri tergantung dari sisi penjual maupun pembeli dan masing masing
memiliki pasar sendiri. Ada yang disebut dengan pasar penjual/seller’s market. Dalam
pasar ini penjual memiliki barang yang kita inginkan dan apabila kita
menginginkan produk itu, kita harus datang kepada penjualnya dan disinilah
penjual berkuasa. Kebalikan dari penjual, pembeli juga memiliki pasarnya
sendiri dimana akan ada banyak kompetisi dalam penjualan dengan banyak jenis
produk dan disinilah pembeli berkuasa. Pasar penjual dan pembeli tidaklah sama
karena pada pasar penjual marketing lebih mengarah kepada product focus
market. Product focus market adalah ketika penjual memiliki produk
dan apabila konsumen menginginkannya maka konsumen akan datang untuk
membelinya. Untuk itu kita harus menginovasi produk itu, mencoba mengurangi biaya
pembuatannya, dan benar-benar fokus pada produk tersebut. Objek bisnis dalam product
focused market adalah menjual sebanyak-banyaknya dan profitabilitas dari product
focused market berasal dari jumlah
penjualan.
Keuntungan dapat
diartikan sebagai market share yang menjadi objek bisnis. Jelas bahwa market
share meningkatkan profitabilitas
karena semakin besar market share maka semakin banyak pula keuntungan
yang di dapat. Semakin besar market share dan volume penjualan maka semakin
sedikit cost dari produk dan meningkatkan keuntungan. Pendapatan yang
tinggi, biaya produksi yang rendah, dan keuntungan yang banyak merupakan tujuan
dari product focused market.
Setelah berhasil
pada product focused market maka tahapan selanjutnya adalah customer
focused marketing. Apakah itu?
Customer focused
marketing adalah fokus dalam membuat
konsumen lebih memilih untuk membeli produk pada kita. Cara terbaik untuk
menarik konsumen adalah dengan memperhatikan apa yang konsumen inginkan dan
memberikan produk yang konsumen butuhkan. Tetapi konsumen yang mana? Kita harus
mengetahui untuk siapa produk kita karena apabila kita sasaran WE’RE OUT! Nah intuisi
dari costumer focused marketing adalah untuk memilih dan memilah konsumen dan
menyampaikan nilai yang dimiliki produk tersebut untuk mereka. Proses inilah
yang disebut segmentasi.
Bagaimana bisa
segmentasi ini memberikan keuntungan? Mana bisa?
BISA! Pada product
focused marketing kita menjual produk sebanyak banyaknya kepada siapapun yang
menginginkannya. Tetapi pada customer focused marketing kita menerima
konsumen dan menolak beberapa konsumen. Bagaimana caranya untung? Jawabannya adalah
pilih dulu konsumen yang akan kita berikan, kita tunjukkan nilai dari produk
kita. Kita berikan apa yang mereka benar benar butuhkan dan apa yang mereka
pasti mau beli. Disini, keuntungan berganti dari jumlah menjadi nilai dari
produk.
Bagaimana bisa? Bagaimana
bisa value-based marketing dapat menguntungkan?
Pada kenyataannya
konsumen berani membayar mahal atas suatu produk yang dapat benar-benar
memenuhi kebutuhan dan sesuai keinginannya. Sehingga profitabilitas bukan
datang dari berkurangnya biaya produksi, tetapi dari meningkatnya harga
premium. Selain itu profitabilitas didapat dengan memberikan apa yang konsumen
inginkan secara terus menerus hingga terbentuk loyalitas dari konsumen dan
memberikan nilai kepada konsumen secara terus menerus. Mungkin dalam bahasa
jawanya bisa disebut “momong” kosumen. Ini tadi disebut dengan customer
share. Loyalitas lebih menguntungkan karena untuk mendapatkan konsumen yang
baru akan memakan biaya lebih banyak. sehingga lebih baik menanamkan loyalitas
dengan nilai produk yang diberikan. Cara yang lain dalam memanfaatkan loyalitas
adalah dengan cross selling. Apa itu? ini contohnya...
Coba kamu ke
outlet seperti GAP atau ke toko jeans, saat kamu akan membayar sepasang jeans
maka kasir atau orang dibelakangmu yang sedang mengantri mungkin akan
mengatakan “wah jeans ini bagus, sepertinya akan bagus bila ditambahi ikat
pinggang atau kaos kaki?”
Jadi loyalitas
akan menggiring untuk membeli benda-benda atau alat alat pendukung dari produk
yang telah dibeli.
Perbedaan pada
pasar penjual atau seller market adalah fokus pada produk, dan pada costumer
based market adalah fokus pada konsumen dan apa yang konsumen inginkan juga
nilai lain yang ditawarkan. Itulah perbedaan mendasar dari product based
marketing dengan costumer focused marketing.
Saat ini banyak
perubahan seperti globalisasi karena adanya teknologi, internet dan media
sosial. Perubahan tersebut menyebabkan komunikasi tidak lagi one to one
tetapi konsumen dapat dengan mudah berbicara kepada konsumen lain. Disitulah letai
baik dan buruknya. Apabila pelayanan terhadap konsumen baik, maka mereka akan
secara otomatis menyebar luaskan dengan bercerita kepada konsumen lain dan hal
tersebut dapat mendatangakan konsumen. Tetapi begitu juga dengan kebalikannya,
apabila sesuatu yang buruk terjadi maka dengan cepat orang lain akan tau. Untuk
itu kita harus hati-hati dalam menyampaikan nilai dari produk. Karena sekarang
tidak hanya memberikan nilai tetapi juga memberikan pengalaman kepada konsumen.
Pada tahun 2008
terjadi ketidakstabilan ekonomi dimana banyak skandal terjadi. Banyak orang
yang skeptis terhadap marketing. Dan sekarang marketing harus fokus pada
autektik, dan mendapat nilai dari konsumen. Berikut adalah tipe orientasi
marketing :
- Product Orientation dimana hanya fokus pada produk dan fokus pada mengajak konsumen untuk menginginkan apa yang dimiliki perusahaan
- Marketing Orientation dimana hanya mengajak perusahaan untuk menawarkan apa yang konsumen inginkan melalui pendekatan pelanggan. Pada orientasi ini hubungan berdasarkan auntentik, dapat dipercaya dan disiplin.
- Experience Orientation fokus pada mengatur seluruh pengalaman yang akan didapat oleh pelanggan. Orientasi tidak hanya mengenai transaksi tetapi keterlibatan pelanggan dalam sebuah produk. Pengukuran keuntungan dapat diketahu dari mulut ke mulut.
- Trust Orientation fokus pada saaat dimana kepercayaan mulai hilang. Kelebihan dari orientasi kepercayaan ada pada perusahaan yang terpercaya karena itu berarti konsumen sudah memiliki sejarah yang cukup panjang dengan perusahaan tersebut. Perusahaaan yang transparan dan terpercaya.
Jadi, terdapat 3
prinsip pada marketing :
- Apabila ingin menyediakan sesuatu untuk konsumen, untuk seorang pembeli, dan untuk membeli dari kita daripada yang lain maka kita harus memberika sesuatu yang nyata dan ini disebut costumer value.
- Prinsip kedua adalah prinsip perbedaan. Kita harus menyediakan customer value kepada konsmen, apa yang konsumen mau, tetapi kita harus mengungguli kompetisi dalam mendapatkan konsumen. Jadi kita harus memiliki sesuatu yang berbeda.
- Prinsip ketiga adalah segmentasi, targeting, dan positioning karena pada saat dalam customer focused market kita tidak bisa sembarangan dalam menyampaikan nilai yang produk kita punya semata-mata agar terjual. Maka kita harus membuat segmen pasar dengan membaginya ke beberapa segmen. Dari segmen segmen yang ada, kita menargetkan segmen yang kita rasa tepat. Pada segmen tersebut kita membuat brand yang sesuai dengan kebutuhan segmen yang telah kita pilih.
Apasaja alat
untuk menyampaikan 3 prinsip marketing ?
Ada 4P dalam
marketing yaitu product, place, promotion, and price. Pada transaksi
tukar menuka atau jual beli terdapat penjual dan pembeli. Yang penjual berikan
pada transaksi adalah produk, sedanakan yang pembeli berikan pada transaksi
adalah harga/price. Promosi adalah saat dimana penjual mengkomunikasikan
keuntungan dari produk kepada pembeli dan kegiatan ini mungkin bisa dengan
iklan, sales, dan lain sebagainya. Dan cara penjual menyampaikan
mengenai produknya terhadap konsumen disebut place decision yang bisa
secara online atau nyata (store, toko) dan dengan berbagai macam cara untuk
distribusi.
4P tidak hanya
bisa dilakukan pada bisnis yang bertransaksi dengan uang, tetapi juga digunakan
pada bisnis non-profit. Contohnya dalah Palang Merah Amerika dengan
donor darahnya. Apakah prinsip marketing yang ada pada donor darah? Darah sebenarnya
adalah price yang harus mereka berikan apabila mereka ini produk berupa
merasa lebih sehat, merasa berbuat baik karena darahnya nanti akan menolong
orang lain dan sebagainya. Untuk beberapa orang malah hanya membutuhkan
stiker donor darah, ada juga yang cukup
dengan kue dan jus jeruk mereka merasa cukup memberikan darahnya.
Donor darah meraih sukses besar di sekolah, apa yang ditawarkan pada anak-anak usia sekolah? Tentu saja kesempatan untuk
donor darah dengan keluar kelas dan diitulah produk ditawarkan. Promosi dilakukan
dengan mengkampanyekan hidup sehat dengan donor darah dan place decision-nya
adalah adanya blood mobile yang datang pada pelanggan. Sangat inovatif, dan
kitabisa berkreasi dengan 4P dalam berbagai hal asalkan jelas mengenai product,
place, promotion, and price.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar